Langsung ke konten utama

2017?

Hari ini, 01 Januari 2017. Tahun baru Masehi, ha ha ha. Sebenarnya, aku tidak begitu antusias seperti orang lain pada umumnya, maksudku, merayakannya. Hanya saja, aku ingin mengungkapkan penyataanku tentang 2016 yang beberapa detik terakhir telah berlalu, dan juga beberapa resolusi "yang menurutku" belum tentu aku bisa menjalankannya di 2017 ini. Tapi, tentu saja, mustahil bila aku tidak begitu banyak berharap dengan sesuatu yang baik-baik nantinya, semoga.

Mungkin, beberapa dari kita memiliki banyak moment pada 2016, tak perduli itu suka, duka, tawa, canda, dan sedih. Hanya saja, yang perlu kau tahu bahwa semua ini bukan terjadi atas ulah tanganmu sendiri, melainkan tangan tuhan juga ikut menyertai.

Jujurlah, bahwa hidupku ini tak selalu berjalan lurus. bagiku, penuh rintangan, sangat penuh. Kau tahu? betapa tidak enaknya berada di dekat orang-orang yang menyebalkan? orang-orang yang memojokkan kita ketika kita sedang merasa dikhianati oleh orang lain. Kau tahu lagi kan bagaimana rasanya ketika kita ditipu oleh janji seseorang, tak perduli itu siapa, kau tahu siapa? kau tahu rasanya dipermalukan oleh seseorang di khalayak ramai? aku kira itu sangat memalukan, bagiku dan baginya juga. Kau tahu lagi tidak, bagaimana rasanya selalu di pandang sebelah mata oleh orang lain? aku pikir, kenapa kita tidak mencoba menilai seseorang melalu hal positive yang pernah dia lakukan, tidak sebaliknya. Atau mungkin kita akan kelabakan ketika penilaian negative dari orang lain mulai membomerang kepada kita? sakita ya? dan.. pernah di cap jelek oleh seseorang? ha ha ha, kau hanya cukup tertawa atas apa yang terjadi menimpa aku, kau, dan juga yang lainnya di masa lalu.

Namun, di balik kesulitan kita, terdapat juga kenikmatan. Yaitu, nikmat tertawa bersama keluarga terdekat, sahabat, film-film lucu, novel yang membawa kita berimajinasi lebih jauh, atau hal apa saja yang membuatmu senang. Itu cukup memberi pengertian bahwa hidup belum berakhir dengan kesedihan saja. maksudku, kau harus bisa menghargai apa saja yang membuatmu senang.

Satu hal yang perlu kau tahu, semuanya tidak terjadi dengan sia-sia. Dulu, mungkin kau sempat berpikir bahwa tuhan tidak adil telah memposisikan dirimu pada hidup yang penuh lika-liku. Masa lalu itu mengandung hikmah, kau harus tahu itu. Setiap kejadian yang pernah kita alami jika kau mampu bertahan, kau akan menjadi seorang pemenang dalam skenario kehidupanmu sendiri. banyak hikmah yang harus kita petik, yaitu, sabar, ikhlas, bersyukur, dan kemudian menikmatinya. Itu adalah proses menuju pendewasaan, ibaratnya melatih kamu dan aku. Masa lalu mungkin boleh berada di sana, di tempat yang dulu kita pernah singgah. Tapi, kita tetap harus melangkah, resolusinya "menjadi lebih baik dari yang kemarin"

Oh iya, kau boleh membuat resolusi apa saja, tapi kau tetap harus ingat, di setiap langkahmu selalu ada tuhan. Kau boleh mengira akan melangkah seperti ini atau seperti itu, but, tuhan tetap bekerja. jika resolusimu tidak tercapai, jangan kecewa, karena kita sudah melakukan yang terbaik. Intinya, tuhan ingin kita sabar dan pasrah. Kamu mungkin boleh menyebut semua yang terjadi adalah takdir. Dan yang perlu kau tahu, takdir tidak bertanya kau senang atau tidak, dia akan tetap datang sampai kamu bilang "I'm ready or Game over" ha ha ha. Oke guys, welcome our future 2017! thankyou :)

WE'RE CHAMPION!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAYA PERNAH LOH, MENGENAL KAMU :)

Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)  Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.  Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kal

Hah... Mind Blowing "Pasca Wisudah"

     Kali pertama ngeblog lagi dan alhamdulillah aku bersyukur banget saat nulis ini udah wisudah sekarang.. yasshh bener-bener baru sadar terakhir ngeblog itu pas tahun 2020. Ada banyak alasan yang aku selipkan kenapa tbtb berhenti ngeblog satu tahunan. Tapi, alasan yang paling relevan adalah aku "males" he he..       Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada tulisan kali ini, akan menjadi tulisan random yang ntah beberapa part atau satu tulisan full tanpa jeda. So, let me try to elaborate..   " Pada sebagian waktu, aku sangat menikmati proses dari perjalanan hidupku. Merasakan ketenangan, aku tersenyum.. lebih-lebih tertawa bebas. Tapi, di dunia ini -all that is not eternal-". amm      Sebagian pendapat orang yang bilang dunia pasca wisudah itu tidak semenyenangkan yang dikira adalah benar. Oke, aku mencoba memahami diriku bahwa bukan orang yang sepenuhnya punya ketakutan penuh terhadap polemik yang terjadi dilingkungan masyarakat. Contoh, ketakutan ketika bel

Random Tengah Malem ckckck...

Kalo malem gini suka kebiasaan belum tidur, ngidam pengen ngenet ckck. Akhirnya gue memutuskan untuk ngeblog sambil dengerin bunyi kipas tua yang kata nenek gue adalah kado ulang tahun pernikahan ayah sama bunda.  Sebenernya gue cuma mau cerita tentang hal yang terjadi pada diri gue, permasalahan tentang saling maaf-memaafkan. Gue adalah orang yang paling sebel sama kelakuan orang ntah itu yang terdekat sampe yang belum terlalu gue kenal. Misalnya, ketika di kamar, siapapun itu orangnya, gak buang sampah sehabis dia makan ke kotak sampah yang jelas-jelas udah gue sediain di kamar gue, mau ngomong "buangnya langsung ke kotak sampah yah!" takut dia tersinggung. Jelas-jelas gue gak terlalu paham dengan detail sifat temen-temen gue, ntah dia tersinggung atau ngatain sok dan bersikap pura-pura gak tau. Atau, sifat temen gue yang sukanya nyindir dan nyinyir tingkah orang lain tapi gak sadar sama tingkah laku dia sendiri, yang ini seolah-olah dia itu takut untuk n