Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

BUKAN BADIUZZAMAN SAID NURSI PART 1

Mengetahui sosok manusia pejuang Islam yaitu Badiuzzaman Said Nursi sangat mengagumkan memang, kadang kala membuat para mujahid lainnya merasa iri dan cemburu melihat perjuangannya dalam menegakkan keistiqomahan di jalan Islam. Namun, cerita ini bukan tentang beliau yang mulia, tapi tentang Said yang lain, Said yang juga berjuang atas keislamannya. Said yang masih duduk dibangku perkuliahan, kali ini berasal dari Indonesia, bukan Turki maupun Nevada. Beliau ini adalah anak yang cukup aktif dikampus, baik di akademis maupun organisasi. Cukup banyak organisasi yang beliau ikuti, mulai dari Badan Eksekutif, keilmiahan, keagamaan, dan kemanusiaan/kerelawanan. Kerennya beliau bisa me- manage waktu untuk apa-apa yang beliau pilih. Aku mengenalnya sebagai sesuatu yang sangat berharga, pria yang mencintai buku dengan sangat elok, mahasiswa yang ideologis, tidak humble tidak juga kaku, namun sangat menjaga caranya bergaul tentang caranya bertindak, tertawa, dan berperilaku dengan banyak

SAYA PERNAH LOH, MENGENAL KAMU :)

Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)  Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.  Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kal