Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)
Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.
Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kali aku lihat pada saat aku maba. Kita terdiam disosial media masing-masing, ehh.. kamu yang diam, aku tidak, aku terus memantau bagaimana perkembanganmu. Hehe.. Kita loncat ke dua tahun sekarang, akhirnya, kamu udah mau skripsian, selamat yah.
Kamu gak kenal aku memang, tapi aku kenal kamu. Jika diizinkan bertemu, aku cuma mau bilang. Makasih sudah menetap dihati hingga hari ini. Sewaktu-waktu aku mulai lupa, ingatkan kebaikan yang pernah ada sewaktu aku maba. Senyum. Perbuatan baik, bukan? :)
Kadang-kadang aku belajar, inilah takdir seberapa sering kamu mengingat, dari tahun demi tahun, kejadian terus berjalan silih berganti, dari aku maba sampai hari ini kamu udah mau skripsian. Jika sang esa berkata tidak yaa tidak akan pernah terjadi. Hanya satu yang aku banggakan, adalah sebuah pelajaran berharga tentang pertemuan kita dan ingatanku yang masih tajam tentang kamu :)
semua tidak akan pernah berpisah dengan keterkaitan qodar dari sang esa;)
BalasHapus