Langsung ke konten utama

AKU BINGUNG

tulisan ini di buat oleh bocah ingusan yang masih labil, yang membuat resolusi tapi sedang belajar menjalankan resolusi tersebut. lagi cari pengalaman, lagi cari bimbingan, dan lagi cari contoh. pengalamannya juga tidak biasa, bimbingannya dari orang-orang sekitar (lingkungannya), dan contohnya tetap lazim.

perasaan itu datang ketika kita gak ingin minta atau bisa juga karena di minta. pas dia datang, kita bingung bagaimana cara mempertahankannya atau melepaskannya. gak usah bingung-bingung deh, ini tentang anak muda yang lagi kasmaran, yang belum ngerti kalau persoalan hidup ini bukan cuma soal cinta semata, melainkan ada banyak hal, maksudnya belum bisa dewasa atau lebih kurang lagi belajar.

tau gak hidup ini misterius? kita gak bisa milih kita akan bersama-sama dengan siapa, bahkan kadang tak terduga. lagi bingung, sama orang yang kadang ilang-ilangan tapi bisa bikin kita nyaman, bisa bikin senang tapi gak selalu ada, bilangnya sayang tapi gak kasih.. apa ya, alaynya "pengorbanan". kesimpulannya, dengan cara yang seperti itu membuat orang lain berpikir dua kali untuk memilih apakah pantas atau tidak kalau nanti sama-sama, ya harus lebih selektif lah dalam mempertimbangkannya.

bingung, antara mempertahankan atau melepaskan, kadang dia nyuruh kita untuk bertahan, tapi di sisi lain maksa kita untuk berhenti sama dia. logikanya jalan, kalau dia gitu masa kita gak gitu? urusan persaan mah belakangan, yang penting nyaman dulu. sekarang, butuh orang yang bisa nolong, bukan yang minta tolong!

orang kadang bikin janji, bikin rencana. tapi tau? jaman sekarang janji itu cuma kalimat penenang biar yang minta gak ngeyel-ngeyel. rencana itu ekspetasi, selebihnya adalah bulshit (tolonglah, jangan jahat-jahat jadi orang). naah, ini merupakan contoh dari orang-orang sekitar dan dapat dijadikan sebuah pengalaman, (baca paragraf pertama (sama-sama berkaitan antara pengalaman, bimbingan, serta contoh)). maksudku untuk kedepannya biar gak gampangan percaya lagi sama pendatang baru, ya maksudnya harus lebih hati-hati.

hidup terlalu singkat untuk berkali-kali jatuh ke hati yang sama. aku ragu, bimbang, pengen dingerti tapi kamu gak ngerti, gak paham, gak bisa bikin cewek seneng selebihnya. ternyata aku salah menilai, aku salah paham, kamu salah, udah, udah tau kamu sulit di ajak kompromi. GO!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAYA PERNAH LOH, MENGENAL KAMU :)

Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)  Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.  Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kal

Hah... Mind Blowing "Pasca Wisudah"

     Kali pertama ngeblog lagi dan alhamdulillah aku bersyukur banget saat nulis ini udah wisudah sekarang.. yasshh bener-bener baru sadar terakhir ngeblog itu pas tahun 2020. Ada banyak alasan yang aku selipkan kenapa tbtb berhenti ngeblog satu tahunan. Tapi, alasan yang paling relevan adalah aku "males" he he..       Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada tulisan kali ini, akan menjadi tulisan random yang ntah beberapa part atau satu tulisan full tanpa jeda. So, let me try to elaborate..   " Pada sebagian waktu, aku sangat menikmati proses dari perjalanan hidupku. Merasakan ketenangan, aku tersenyum.. lebih-lebih tertawa bebas. Tapi, di dunia ini -all that is not eternal-". amm      Sebagian pendapat orang yang bilang dunia pasca wisudah itu tidak semenyenangkan yang dikira adalah benar. Oke, aku mencoba memahami diriku bahwa bukan orang yang sepenuhnya punya ketakutan penuh terhadap polemik yang terjadi dilingkungan masyarakat. Contoh, ketakutan ketika bel

Random Tengah Malem ckckck...

Kalo malem gini suka kebiasaan belum tidur, ngidam pengen ngenet ckck. Akhirnya gue memutuskan untuk ngeblog sambil dengerin bunyi kipas tua yang kata nenek gue adalah kado ulang tahun pernikahan ayah sama bunda.  Sebenernya gue cuma mau cerita tentang hal yang terjadi pada diri gue, permasalahan tentang saling maaf-memaafkan. Gue adalah orang yang paling sebel sama kelakuan orang ntah itu yang terdekat sampe yang belum terlalu gue kenal. Misalnya, ketika di kamar, siapapun itu orangnya, gak buang sampah sehabis dia makan ke kotak sampah yang jelas-jelas udah gue sediain di kamar gue, mau ngomong "buangnya langsung ke kotak sampah yah!" takut dia tersinggung. Jelas-jelas gue gak terlalu paham dengan detail sifat temen-temen gue, ntah dia tersinggung atau ngatain sok dan bersikap pura-pura gak tau. Atau, sifat temen gue yang sukanya nyindir dan nyinyir tingkah orang lain tapi gak sadar sama tingkah laku dia sendiri, yang ini seolah-olah dia itu takut untuk n