Langsung ke konten utama

REAL LIFE BANYAK MAUNYA!

Pada hakikatnya, tiap-tiap kita tidak dapat memilih akan dilahirkan dimana, tanggal berapa, dan oleh keturunan apa. Kita hanya dianjurkan memilih akan menjadi pribadi yang  bagaimana

Lahir dan menjadi keturunan siapa bukan suatu penghinaan, ialah anugerah. Itu kehendak dan kuasa Allah sedang kita tak dapat melawan takdir atas apa yang ia inginkan. Namun, Allah selalu saja baik menuaikan rahmat-rahmat dan lebih mengetahui apa yang pantas untuk disandingkan pada hambanya. Maka, bersyukurlah! 

Perihal pilihan setelah lahir dan bertambah usia, kita akan dihadapkan pada banyak pilihan daaaannn..... Inilah real life yang sebenar-benarnya akan kita tapaki

Memasuki usia 20 tahun ke atas memang bukan perkara mudah, semua harus dilalui dengan senantiasa melapangkan hati yang benar-benar luas, bahkan keluasan itu harus mampu menurunkan egomu, menebarkan senyum legitmu, dan menerima perasaan-perasaan kecewa atas apa yang tidak dikehendaki

Akan muncul berbagai rasa negatif yang menganggu pikiranmu, insecure, life crisis, toxic relationship, kecewa dan berbagai perasaan-perasaan negatif lainnya 

Kita akan menjadi semakin sering membandingkan diri dengan perolehan yang diraih orang lain. Fisik yang tak begitu cantik/tampan, lingkup pertemanan yang cenderung "itu-itu saja", sifat pendiam yang sebenarnya ingin sekali kamu lawan, belum juga wisuda,  atau prestasi yang tidak bertambah atau tak ada sama sekali. 

Akhirnya mulai timbul pertanyaan yang membuat hasad seperti,
"kenapa aku ga kek dia ya?" 
"eh punyaku ga dibalas yang dia kenapa dibalas ya?" 
"aku kemarin ngasih dia wah bgt, dia kok ga ngasih balik?" 
"bisa ya dia dapet banyak gitu, aku ga bisa dapet sm sekali, yang deketin jg ga ada"
"dia udah kerja, aku belum jg kenapa ya?"

Sadar tidak sadar, semua pertanyaan tersebut timbul dari berbagai faktor di hidup kita, salah satunya adalah faktor keluarga dan lingkungan. Mungkin, sebagian dari kita pernah dirong-rong dengan pertanyaan dan perbandingan negatif seperti, 

"dia udah wisuda loh, kamu kapan?"
"coba deh liat si A, liat dia udah kerja kamu hidup cuma tiduran wae sia"
"tu kan, kamu tu ceroboh. Kamu tu terlalu sering bla bla bla"
"maaf ya aku lupa bener (padahal kita inget)"
"Coba kamu ga masuk disana, tu liat si A masuk ini nasibnya jauh lebih bagus"

Sebenarnya, masih banyak kalimat negatif lainnya. Mungkin bisa kamu bayangkan sendiri kalimat apa saja yang sering bikin kamu sakit, tapi jangan terlalu sering yah cukup lintaskan saja.

Kalimat itu ga hanya kamu yang rasain, tapi aku juga kok kita sama. Setelahnya timbul berbagai macam penyakit hati, iri, dengki, kecewa sama diri sendiri yang kemudian muncul sifat membanding-bandingkan diri dengan orang lain

Ahhh memasuki usia 20 tahun ke atas memang semenantang ini

Kecewa saat semua harapan tidak sesuai dengan apa yang terjadi
Sakit hati ketika melihat orang yang dicinta, mencintai orang lain
Kesal berada di suatu lembaga yang membuat hati tak tenang, misalny teman-teman yang tak sejalan dan visi yang berbeda
Iri ketika melihat teman sudah punya apa yang belum kita punya
Marah apabila semua hal tak sesuai keinginanmu
Baper berlebihan mengenai semuanya

Namun, ada banyak pilihan hidup yang bisa kita jalani,  berperan penting dalam hal-hal dan agenda yang positif atau memilih terjerambat dalam kekelaman niscaya negatif tersebut. Itu pilihanmu.  

"Namun,  tetap pastikan bahwa jalan itu akan terus membawamu pada kebaikan"

Usia 20 tahun ke atas adalah waktunya membuat perubahan! Menerima! menerima dengan hati yang luas bahkan terbentang lebih luas tentang semua hal yang terjadi dan yang paling penting adalah mensyukuri dirimu dengan apa adanya

Kita sudah terlalu sering menyakiti diri sendiri, membuat luka yang berasal dari luar terus menganga tanpa diobati, lama-lama luka tersebut menjadi busuk. Jangan sampai, sebelum waktunya masih tersedia 

Maka segeralah meminta ampun pada diri sendiri, meminta maaf atas perilaku dzalim yang dilakukan terus menerus tanpa bersalah. Kasihan hatimu, beri jeda untuk luka, karena kita pantas bahagia! 

Lalu perlahan,  redam semua perasaan negatif itu dengan kata

"Mengontrol"

Diawali dengan satu kata tersebut, kita bisa mulai melatih diri untuk menghilangkan satu demi satu perasaan negatif yang ada pada diri kita. 

Ikhlas ketika mengetahui hal yang membuatmu benar-benar sakit
Sabar ketika harapan tak sesuai kenyataan
Diam ketika terjadi perselisihan yang ketika kita bicara akan semakin membuat runyam

atau menanamkan kalimat penenang hati oleh Boy Candra ini,
"Tidak semua harus dikejar, mungkin bisa tahun depan. Ya, namanya juga hidup "dia" lebih beruntung saja. Mau diapain lagi, Ya udah."

Menumbuhkan sifat dewasa itu perlu, belajarlah! 
Akan banyak hal yang lebih menantang lagi, persiapkan lebih matang ketika menghadapi orang lain dan dirimu sendiri

Kadangkala, untuk meredam semua perasaan negatif dari luar, kita perlu menutup kedua telinga untuk menganggap semuanya terserah

Bersikap bodo amat itu perlu! Maka segerakanlah! Semua ini bertujuan untuk mengobati lukamu atau menghindari luka baru yang akan muncul

Daaannnn

Jangan lupa niatkan semua perubahan ke arah positif karena Allah, Allah benar-benar akan menolongmu. Ingat terus firman ini,  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri,” (QS. Ar-Ra'd:11)

Semua bergantung dari diri kita, maka ketika keadaan itu buruk tinggalkanlah untuk melangkah ke arah lebih baik. Pelan-pelan saja, satu tapak demi tapak. Kamu yang mengontrol dirimu sendiri, tidak perlu cepat-cepat dan bekejar-kejaran hidup bukan ajang perlombaan, kecuali amal ibadah. 

Segala sesuatu yang diniatkan karena Allah, akan ia bantu jalannya dari pintas-pintas yang tak terduga, pada akhirnya nanti semua bentuk keindahan akan tersematkan secara otomatis

Dan terus saja ingat bahwa perlakuan buruk orang lain terhadap diri kita di masa lalu, hari ini, dan yang akan datang, adalah sebuah pelajaran besar bahwa kita tak boleh sama sekali menanamkan sifat dendam, jangan sampai apa yang terlontar dari lisan kita membuat sakit hati manusia lain, apalagi jika sampai membekas di hati mereka, hal ini akan berujung sia-sia karena memunculkan sifat negatif baru lagi. 

Maka mari belajar untuk tidak baper terhadap apapun, kita kuat karena kita bisa menerima semuanya. Jangan lupa berperan untuk menjadi manusia yang berguna agar society sehat dapat pelan-pelan tercipta sebagaimana mestinya

Semangat

Maka, ini waktunya membuat perubahan! 

Bismillah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAYA PERNAH LOH, MENGENAL KAMU :)

Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)  Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.  Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kal

Hah... Mind Blowing "Pasca Wisudah"

     Kali pertama ngeblog lagi dan alhamdulillah aku bersyukur banget saat nulis ini udah wisudah sekarang.. yasshh bener-bener baru sadar terakhir ngeblog itu pas tahun 2020. Ada banyak alasan yang aku selipkan kenapa tbtb berhenti ngeblog satu tahunan. Tapi, alasan yang paling relevan adalah aku "males" he he..       Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada tulisan kali ini, akan menjadi tulisan random yang ntah beberapa part atau satu tulisan full tanpa jeda. So, let me try to elaborate..   " Pada sebagian waktu, aku sangat menikmati proses dari perjalanan hidupku. Merasakan ketenangan, aku tersenyum.. lebih-lebih tertawa bebas. Tapi, di dunia ini -all that is not eternal-". amm      Sebagian pendapat orang yang bilang dunia pasca wisudah itu tidak semenyenangkan yang dikira adalah benar. Oke, aku mencoba memahami diriku bahwa bukan orang yang sepenuhnya punya ketakutan penuh terhadap polemik yang terjadi dilingkungan masyarakat. Contoh, ketakutan ketika bel

Random Tengah Malem ckckck...

Kalo malem gini suka kebiasaan belum tidur, ngidam pengen ngenet ckck. Akhirnya gue memutuskan untuk ngeblog sambil dengerin bunyi kipas tua yang kata nenek gue adalah kado ulang tahun pernikahan ayah sama bunda.  Sebenernya gue cuma mau cerita tentang hal yang terjadi pada diri gue, permasalahan tentang saling maaf-memaafkan. Gue adalah orang yang paling sebel sama kelakuan orang ntah itu yang terdekat sampe yang belum terlalu gue kenal. Misalnya, ketika di kamar, siapapun itu orangnya, gak buang sampah sehabis dia makan ke kotak sampah yang jelas-jelas udah gue sediain di kamar gue, mau ngomong "buangnya langsung ke kotak sampah yah!" takut dia tersinggung. Jelas-jelas gue gak terlalu paham dengan detail sifat temen-temen gue, ntah dia tersinggung atau ngatain sok dan bersikap pura-pura gak tau. Atau, sifat temen gue yang sukanya nyindir dan nyinyir tingkah orang lain tapi gak sadar sama tingkah laku dia sendiri, yang ini seolah-olah dia itu takut untuk n