Langsung ke konten utama

130x130 HELAI KAIN

Kalau-kalau pada hari ini saja saya masih membahas tentang kemuliaan wanita yang mengenakan hijab syar'i dan penemuannya dengan sesuatu yang hebat itu, tak apa kan? 2020, saya yakin banyak yang telah melampau jauh atas penemuan dan penjelasannya. Mungkin pula telah membahas tentang kedalaman palung laut Mariana yang sangat gelap itu, kedalamannya sampai 7.900 M (atau mungkin lebih) sehingga kita tidak dapat menemukan jenis ikan dan hewan bertulang belakang apapun (wkwk saya nonton dan baca kok) karena tekanannya terlalu dalam. Haha, palung laut Mariana itu bahasannya terlalu menyimpang dari 130x130 HELAI KAIN. Intinya, saya hanya ingin menulis dan membagi apa yang saya temukan selama ini, itu saja :)

Oke, kita tarik ke 5 atau 3 tahun yang lalu. Saya sempat punya sepotong doa panjang yang saya tadahkan setiap selesai sholat ataupun sambil ngelamun halu sebentar memikirkan sesuatu hal yang cabangnya banyak, mungkin kalian juga punya doa yang sama?. "Ya Allah pengen nanti punya temen dan lingkungan yang sholeh,". Karena terbiasanya dengan doa itu, justru saya ingat terus sampai pada hari ini. Kebiasaan atas doa itu akhirnya menghantarkan saya pada penemuan indah selama kuliah. 

Perjalanannya panjang. Hebatnya Allah yang maha hebat, telah merancang skenario perjalanan hidup saya menemukan 130x130 helai kain itu. Ya, hijab syar'i. Ketika duduk di bangku sekolah, saya gak pernah tuh terpikirkan mau pake hijab yang panjang apalagi pake cadar, ngeri, berlebihan banget Islamnya, itu menurut pendapat saya yang ngoceh tanpa dasar dan tanpa ilmu pengetahuan. Ternyata ngoceh tidak disertai dua hal tersebut sangat bahaya, karena bisa jadi apa yang kita sampaikan akan mendoktrin orang lain untuk berpendapat sama dan mungkin saja menyetujui dengan sangat kuat perspektif yang kita bangun.  Padahal perspektif kita adalah hoax dan sangat menyimpang!

Singkatnya, 2017 yang lalu alhamdulillah saya lulus di Universitas Sriwijaya. Ini merupakan impian dan harapan orangtua sejak dulu. Yang mana, acapkali lewat Unsri Layo selalu bilang "Semoga ta pacak lulus disini". Saya hanya diam, karena pada saat itu keinginan saya pengennya kuliah di Jogja atau pulau Jawa deh yang pastinya disana, karena liat mbak dan kakak2 di Prabumulih kayaknya enak banget kuliah di Jogja, tempatnya bagus dan murah. Tapi alhamdulillah juga lulusnya di Unsri, setidaknya tempat ini adalah jawaban atas doa yang saya panjatkan tiap waktu. Setidaknya, tempat ini menjadi titik balik saya dalam menemukan perjuangan yang sesungguhnya. Dan, setidaknya tempat ini memberikan saya keyakinan bahwa saya berada di suatu tempat yang baik.

130x130 helai kain sangat berkaitan dengan teman-teman yang sholeh. Alhamdulillah tempat ini mendukung, bukan hanya satu orang yang mengenakan kain itu tapi ada banyak, banyak sekali. Hal ini merubah persepktifku tentang hijab syar'i. Ini tidak salah, bahkan ini lebih beradab dari apa yang selama ini saya kenakan, bahkan sebelum saya mengenal semua ini. Ketika dulunya takut dan memiliki pandangan negatif tentang niqab, sekarang tidak. Mereka saudara. Saudara seiman dan sebagai pengerat ukhuwah dalam menegakkan panji-panji Muslimah dan Islam.

Tentunya, ketika saya akhirnya mulai memantapkan diri mengenakan hijab syar'i. Semua ilmu mengenai Islam, tentang bagaimana makna berjuang dijalannya dan bertemu teman-teman shaliha datang secara beriringan. Ah, Islam tak sesederhana itu rupanya. Ia indah dengan kita pelajari, ia atur tentang apa saja yang menjadi perjalanan hidup kita dari dalam kandungan sampai nantinya kita kembali lagi kepada Allah. Ternyata, memang hijab seperti ini yang Allah maksud dalam firmannya :

"Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang Mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu, dan Allah Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang"

Ayat ini jelas telah menerangkan bagaimana seharusnya seorang Muslimah mengenakan hijab mereka. Bukankah menaati perintah Allah adalah sebagai bentuk rasa cinta kepadanya ? Juga hijab adalah identitas bagi para Muslimah, sehingga kita bisa lebih disegani dan dihormati. Ya! saya yakin mereka yang berjuang untuk menaati apa yang Allah perintahkan akan selalu dilindungi dan dijaga oleh Allah. Allah memang sebaik itu :)

Akhir kalimat. Sebenarnya ada hijab yang lebih panjang lagi, ukurannya 150x150 bahkan lebih, tapi saya sedang berjuang menuju kesana. Semoga kita bisa ya ukh. Saling mendoakan adalah salah satu bentuk kesempurnaan cinta antara kita para Muslimah. Bismillah...
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hah... Mind Blowing "Pasca Wisudah"

     Kali pertama ngeblog lagi dan alhamdulillah aku bersyukur banget saat nulis ini udah wisudah sekarang.. yasshh bener-bener baru sadar terakhir ngeblog itu pas tahun 2020. Ada banyak alasan yang aku selipkan kenapa tbtb berhenti ngeblog satu tahunan. Tapi, alasan yang paling relevan adalah aku "males" he he..       Ada banyak hal yang ingin aku sampaikan pada tulisan kali ini, akan menjadi tulisan random yang ntah beberapa part atau satu tulisan full tanpa jeda. So, let me try to elaborate..   " Pada sebagian waktu, aku sangat menikmati proses dari perjalanan hidupku. Merasakan ketenangan, aku tersenyum.. lebih-lebih tertawa bebas. Tapi, di dunia ini -all that is not eternal-". amm      Sebagian pendapat orang yang bilang dunia pasca wisudah itu tidak semenyenangkan yang dikira adalah benar. Oke, aku mencoba memahami diriku bahwa bukan orang yang sepenuhnya punya ketakutan penuh terhadap polemik yang terjadi dilingkungan masyarakat. Contoh, ketakutan ketika bel

SAYA PERNAH LOH, MENGENAL KAMU :)

Sebagai seorang maba, diriku cukup lugu untuk mengenal banyak hal. Pasalnya, banyak orang baru disini. Hehe.. teman-temanku sudah jauh, memilih pada jalan yang berbeda! Pernah ingin punya mimpi berjalan bersama, namun pada akhirnya takdir bersua membuat kami berpisah. Tapi bagiku, itu bukan persoalan yang besar untuk dipermasalahkan. Disini, aku punya teman baru, suasana baru, dan kamu :)  Waktu itu, kita pernah bertemu di rumah makan ayam bakar di kota hangat ini. Kamu, pasti tidak ingat? Ya, itu pasti. Jangan beralaskan bahwa ingatan wanita lebih tajam dari pria hehe.. Kamu, dengan alis tebal yang terbentuk rapi, dan aku dengan rambut ikalku. Kita pernah berkenalan lewat tatap. Sebuah senyum terlontar satu sama lain yang hingga hari ini masih terus mengambang. Satu kali pertemuan kita sama dengan berjuta tahun bersama, HAHA agak lebay memang. Tapi, begitulah sosok ini ketika mengingat satu hal.  Untungnya aku tetap mengingatmu hingga hari ini, sebagai sosok pria yang pertama kal

Random Tengah Malem ckckck...

Kalo malem gini suka kebiasaan belum tidur, ngidam pengen ngenet ckck. Akhirnya gue memutuskan untuk ngeblog sambil dengerin bunyi kipas tua yang kata nenek gue adalah kado ulang tahun pernikahan ayah sama bunda.  Sebenernya gue cuma mau cerita tentang hal yang terjadi pada diri gue, permasalahan tentang saling maaf-memaafkan. Gue adalah orang yang paling sebel sama kelakuan orang ntah itu yang terdekat sampe yang belum terlalu gue kenal. Misalnya, ketika di kamar, siapapun itu orangnya, gak buang sampah sehabis dia makan ke kotak sampah yang jelas-jelas udah gue sediain di kamar gue, mau ngomong "buangnya langsung ke kotak sampah yah!" takut dia tersinggung. Jelas-jelas gue gak terlalu paham dengan detail sifat temen-temen gue, ntah dia tersinggung atau ngatain sok dan bersikap pura-pura gak tau. Atau, sifat temen gue yang sukanya nyindir dan nyinyir tingkah orang lain tapi gak sadar sama tingkah laku dia sendiri, yang ini seolah-olah dia itu takut untuk n